Siapa Bilang OVJ Lucu! - Nebula Toraja

Siapa Bilang OVJ Lucu!

Siapa Bilang OVJ Lucu!

Acara komedi apa yang paling banyak dinantikan  di Indonesia kini? Sebagian besar mungkin akan menjawab Opera Van Java (OVJ).  Acara komedi yang bisa dianggap sebagai pengganti “Extravaganza” di Trans TV. Mungkin saking populernya, kini acara itu disiarkan 5 kali seminggu, Senin sampai  Jumat.  OVJ, saya kira mirip dengan Extravaganza dari segi konsep, walaupun pada OVJ kemampuan sang pelawak berimprovisasi mendapat porsi lebih besar. Pada Extravaganza, kekuatannya pada plot.

Saya belum lagi lama menontonnya, base camp kami di Sumba baru diisi Tivi empat minggu terakhir. Beberapa kali saya menyaksikan acara ini.  Namun  OVJ  telah mulai membosankan bagi saya. Mungkin karena disiarkan setiap hari dan mengambil penuh slot “prime time”. Lelucon memang menyenangkan namun jika tiap hari kita disuguhi, lama-lama akan eneg  juga. Terutama jika rumus leluconnya begitu-begitu saja.

Menyaksikan OVJ,  jujur saya agak  sedikit ngeri,  bagi saya komedi ala OVJ adalah komedi yang sedikit “sadokis”.  Menumpukan kelucuan utamanya pada perilaku “kekerasan” dan juga bahasa verbal yang sangat sarkastik. Tentang formula lelucon OVJ, kita bisa menyederhanakannya dengan selain improvisasi para tokoh, maka yang paling banyak membuat  penonton terbahak-bahak adalah saat ada yang dikerjai. Azis Gagap dan Olga adalah yang paling sering menjadi korban “kekerasan” yang ofensif itu, mungkin karena mereka dianggap paling lemah dan paling layak.

 Pada setiap lakon OVJ kita akan dengan mudah menemukan kelucuan yang dibangun dengan, “Brakk!”  dan “Bukk!” . Pemain didorong jatuh  menabrak properti  yang lalu hancur lebur.  Atau dipukul dengan properti yang terbuat dari gabus hingga properti itu rusak. Penonton  pun tertawa ngakak. Bergidik juga melihatnya walaupun dibawahnya  ada teks  yang  tertulis bahwa  properti yang digunakan terbuat dari bahan yang lunak dan tidak berbahaya.

Ada lagi model “kekerasan”  lain dan terus diulang-ulang. Beberapa saat yang lalu dalam sebuah lakon, kalau tidak salah bersamaan dengan acara Kick’n Andy,  disana ada si Olga, kebiasaan Olga adalah sama sekali tak bisa menahan tawa hingga harus membuka mulutnya lebar-lebar saat tertawa. Saat itulah Sule’, Azis dan Parto tanpa henti sengaja membuat si Olga ini tertawa lebar lalu melemparkan serbuk putih dan material  lain kedalam mulutnya berulang-ulang. Pertama lucu namun karena terus diulang lama-lama rasanya memuakkan. Apakah tidak ada kreativitas lain membangkitkan tawa tanpa terus-terusan mengerjai orang dengan “sadis” seperti itu?

Bahasa-bahasa yang digunakan dalam OVJ pun terkadang sangat sarkastik, dalam lakon yang sama, mungkin masih ada yang ingat bagaimana Sule’ memanggil Olga, sebagai “Anak haram”. Saya terperangah,  mungkin tujuannya melucu, tapi elokkah.  Dan ajaibnya seluruh penonton pun tertawa dengan penggunaan kata-kata serupa itu. Saya tidak bisa membayangkan saja jika kosa kata semacam itu tertanam dalam bawah sadar kita dan digunakan sebagai bahasa ujar yang dianggap biasa saja.

Saya kadang-kadang berpikir, jangan-jangan komedi ala OVJ adalah representasi kita sebagai sebuah bangsa. Kekerasan-kekerasan  yang terjadi pada sekelompok orang tak lagi dianggap perlu ditanggapi dengan  empati dan simpati tapi tak lebih dari komedi yang harus ditertawakan, sama seperti saat kita menonton OVJ. Mungkin saja ada yang berpikir bahwa kekerasan itu dianggap layak dialami oleh  mereka yang lemah seperti Olga dalam OVJ, ya agar bangsa ini tetap lucu.  Juga dengan  bahasa-bahasa yang sarkastik, bukannya membuat orang tak nyaman tapi malah dianggap biasa bahkan dianggap lucu dan menyehatkan. Tapi mudah-mudahan saya salah.

Entahlah,  atau mungkin juga karena selera humor saya yang buruk hingga akhirnya saya merasa harus berhenti menonton OVJ. Saya juga berdoa mudah-mudahan kanak-kanak saya tidak pernah menonton acara ini. Takut saja mereka saling pukul ingin meniru adegan di OVJ atau saling dorong, padahal di rumah kan tidak ada properti yang terbuat dari bahan yang lunak dan tidak berbahaya. Tapi itu bukan berarti saya melarang anda nonton acara ini loh ya. Hehehe. Silahkan saja, kalau saya nampaknya harus segera mencari alternatif tontonan yang lain. 
Please write your comments