“Menjadikan Aktivitas Membiasa pada Kebaikan”

Hidup penuh pesona kebaikan mestinya selalu menjadi agenda dan target perioritas dalam diri, sehingga baik dalam diam maupun geraknya kita senantiasa mengarah pada kebaikan. Mengingat bahwa setiap kita hanya diperhadapkan pada dua kondisi kesibukan, kalau bukan sibuk dalam kebaikan maka kita akan sibuk dalam keburukan.

Karenanya menentukan kebiasaan hidup sangatlah penting sebab sukses, baik, dan tidaknya kita letaknya pada kebiasaan yang kita lakukan, serta kita akan menjadi seperti apa yang kita biasakan. Jika kebiasaan kita bermalas-malasan maka kita akan menjadi orang yang malas, sebaliknya jika kebiasaan kita rajin kita pun akan menjadi orang yang rajin. Intinya, jika kebiasaan kita baik maka kita akan menjadi orang yang baik namun jika kebiasaan kita buruk maka tentunya kita akan jadi orang yang buruk.

Makanya lebih awal kita harus menentukan kebiasaan hidup karena ketika kebiasaan telah menjadi sistem hidup maka kita bakalan sulit untuk merubahnya, merubah kebiasaan itu tak semudah membalikkan telapak tangan butuh waktu yang penuh tahap dan komitmen. Sehingga dari dini mestinya kita punya kebiasaan yang baik, utamanya peran orang tua dalam menanamkan kebiasaan yang baik atau positif kepada anaknya mulai dari sejak kecil sangatlah penting. Pepatah mengatakan “kecil terbiasa, besar terbawa-bawa” dalam artian apapun kebiasaan kita di waktu kecil barang tentu itu akan menjadi kebiasaan kita pada saat dewasa.

Namun pertanyaan yang muncul adalah bagaimana dengan kita yang dari kecil memiliki kebiasaan buruk yang mungkin telah menjadi sistem di setiap aktivitas kita, apa yang harus kita lakukan? Pertama yang perlu kita pahami, walau kebiasaan itu sulit untuk dirubah bukan berarti tidak ada jalan untuk itu karena tidak ada yang tidak dapat berubah melainkan perubahan itu sendiri. Masalahnya terletak pada seberapa besar kemauan kita untuk merubahnya, seberapa jeli kita memanfaatkan setiap momentum perubahan, seberapa kuat tekad yang kita miliki, dan seberapa besar usaha kita untuk merubah setiap aktivitas kita yang telah membiasa pada keburukan atau hal-hal negatif.

Setiap perubahan itu butuh proses yang mengharuskan kita bertahan menjalani, hingga membuahkan perubahan yang baik. Selayaknya ulat yang berproses menjadi kepompong, dari kepompong berproses menjadi kupu-kupu yang cantik, hingga dapat terbang kesana-kemari di atas bunga-bunga yang mekar menebarkan pesona keindahan pada dunia. Membuat setiap mata yang memandangnya kagum dan terharu akan pesona yang dimiliki.

******

Jika saat ini aktivitas kita masih membiasa pada keburukan, hal-hal negatif, sesuatu yang biasa-biasa saja maka bukan saatnya kita menyalahkan kondisi atau malah memperturutkan kondisi yang ada, tapi saatnya kita untuk melakukan perubahan kebiasaan di setiap aktivitas kita. Menjadikan aktivitas kita bermakna, penuh kebaikan yang tertata, terkontrol dan terevaluasi dengan baik. Ketika kita ingin menjadikan setiap aktivitas membiasa pada kebaikan sangatlah penting memiliki target-target pencapaian, jadwal aktivitas yang termenej dengan baik, dan evaluasi harian dari setiap aktivitas yang dilakukan.

Agar hidup lebih berarti dan penuh pesona, setiap kiita mesti memilih kebiasaan yang tepat, lalu menjadikannya sebuah sistem hidup yang berpola penuh kontrol dan evaluasi di setiap aktivitas yang kita lakukan. Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali semuanya harus membiasa dengan baik. Sebab menurut pengamatan, orang-orang yang sukses dan besar itu ternyata memiliki aktivitas yang membiasa pada kebaikan, terutama pada aktivitas ibadah. Rata-rata pengusaha sukses memiliki kebiasaan ibadah sunnah yang luar biasa, seperti puasa sunnah senin/kamis, shalat malam, dan shalat dhuha yang tidak ditinggalkan. Begitu pula dalam hal pengembangan diri, kebiasaan ikut training, seminar, kebiasaan belajar dan baca buku di tiap harinya telah menjadi sistem yang membiasa bagi mereka. Nah, sekarang saatnya untuk kita menjadikan setiap aktivitas membiasa pada kebaikan biar berbuah pada kesuksesan.

======

*** Berharap tulisan ini mengawali karya-karya selanjutnya di awal tahun 1433H (setelah lama vakum di dunia tulis-menulis akibat padatnya kesibukan, kini baru bisa menghadirkan tulisan lagi yang tentunya masih banyak kekurangan. Tulisan ini juga sekaligus bermaksud menyapa, memberikan salam manis buat sahabat-sahabat tercinta terutama saudara-saudaraku yang di pondok khaeru dan sekitarnya, yang telah lama tak bersua dan tak bertatap muka sungguh jiwa ini rindu suasana-suasana seperti dulu ketika kita masih bersama. Harapnya semoga jiwa-jiwa kita masih dalam ketaatan dan tetap selalu dalam satu jalinan ukhuwah)…Ini sebagai momentum tahun baru, semoga dapat menjadi pencerahan dan pengingat bagi diri peribadi dan siapa saja yang ingin mengerenkan diri dengan membuat setiap “AKTIVITAS MEMBIASA PADA KEBAIKAN”…Mari berproses tuk menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya… ***
by:https://www.facebook.com/notes/wendy-el-jufri/menjadikan-aktivitas-membiasa-pada-kebaikan/212278048846345