Cerita dari Mak Lia 2: Indomie Telur dan Bakwan - Nebula Toraja

Cerita dari Mak Lia 2: Indomie Telur dan Bakwan

Cerita dari Mak Lia 2: Indomie Telur dan Bakwan

Mahasiswa kedokteran yang tidak pernah nongkrong di Mak Lia adalah orang yang akan menyesal dalam hidupnya. Mereka tak akan pernah punya sejarah. Sesuatu yang akan dikenang, bahwa dulu disini saya sering bersantai setelah kuliah, PBL, CSL, ujian atau karena ingin saja.

Motif untuk datang kesana memang bermacam-macam, ada yang lapar dan ingin mencari makanan siap saji yang cepat dan murah, "indomie telur" tambah "bakwan" dan ditutup dengan secangkir kopi atau teh atau soft drink lainnya. Mungkin karena mereka tidak sarapan. Atau anak kost-kost an. Setelahnya hidup bisa lagi dilanjutkan.

Ada juga yang datang karena di tempat itu mereka bisa melepaskan sedikit kepenatan. Banyak adek-adek yang mondar-mandir ke tempat fotokopian. Juga mahasiswi FKG yang lalu lalang. Minimal ada yang diganggu. Kalau tidak ya, bikin seger-seger mata lah. Hehehehe. Umumnya kakak-kakak koas yang seperti ini. Pura-pura datang bercerita pengalaman mereka di rumah sakit padahal mau narik perhatian. Dan kita bisa menebak akhirnya, mirip pertandingan bola, ada yang seperti barcelona, selalu melenggang ke babak berikutnya setiap tahun, ada yang seperti MU tersingkir dengan tragis, atau ada juga yang selalu tersingkir sejak awal.

Mak lia memang sangat penting terlepas apa pun motif orang kesana. Namanya juga mahasiswa, kalau mereka tidak kritis, inovatif dan penuh motif nampaknya bukan mahasiswa. Di tempat ini orang akan berinteraksi, berhadap-hadapan sebagai manusia dan saling bicara. Banyak informasi, pengetahuan dan pengalaman yang kita dapatkan. Dari teman atau juga senior yang datang. Prof Irawan Yusuf, sang dekan pun sering mengajak adek-adek mahasiswa berdiskusi disana. Tentunya dalam atmosfer yang lebih santai. Ia pun menjadi ruang terbuka untuk diskusi dengan topik apa pun. Mulai dari hal sepele, tentang sepakbola, koas atau hingga sesuatu yang serius seperti, "Kok kakak ardi dan kakak cellink betah sekali ya sendiri ?". Hehehehe

Saya rindu untuk datang di Mak Lia setelah jauh. Saya cuma berharap ruang itu tetap ada dan terjaga. Pesan saya untuk mahasiswa kedokteran , jangan terlalu banyak makan Indomie, itu bisa mengurangi ketampanan. Lihat saja beberapa senior yang berhenti evolusi ketampanannya seperti kak.....dan kak..... Membuktikannya gampang, cari saja senior yang sejak pertama masuk kedokteran hingga jadi dokter belum pernah mengajak seseorang, perempuan tapi ya, nonton di bioskop? Atau kata Arif Cappo, sejak pertama masuk sampai selesai selalu bawa helm dua, tapi tidak pernah ada yang digandeng pulang selain anak asrama medica. Lah, anak asrama kan laki-laki semua. Hehehehe. Terakhir, jaga kebersihan. Hehehe. Kayak pesan dinas kebersihan saja. Tapi ini serius, masak fakultas kedokteran rantasa' begitu. Salam dari Sumba.
 ·  · Bagikan
Please write your comments